Emosi yang muncul bisa disebabkan oleh banyak faktor. Baik faktor genetik maupun faktor pola asuh orangtua serta pengaruh lingkungan. Untuk faktor genetik, biasanya karena anak yang bersangkutan memang memiliki kepribadian yang bisa menjadi pemicu emosi yang meledak-ledak saat marah. Sementara dilihat dari sistem pola asuh orangtua, munculnya ledakan emosi tersebut biasanya karena anak yang bersangkutan kurang kasih sayang serta perhatian. Dan tumpahan emosi yang ditunjukkan saat menginginkan sesuatu inilah yang dijadikan senjata anak untuk menarik perhatian orangtuanya. Penyebab lain yang bisa menjadi pemicu ledakan emosi pada anak adalah adanya endapan kekecewaan dalam jangka waktu lama serta bentuk frustasi anak atas sesuatu hal. Tumpukan tersebut pada akhirnya akan mengendap atau bahkan mengkristal sehingga dapat membahayakan jika suatu saat emosi anak meledak.
Timbunan emosi juga bisa dipicu oleh terhambatnya kebutuhan anak serta minimnya perhatian dari orangtua. Jika timbunan tersebut dibiarkan, anak akan mencari cara untuk mengaktualisasikan diri serta mengapresiasikan perasaannya. Salah satunya adalah dengan cara menarik perhatian orangtua melalui ledakan emosi dan rasa marah yang luar biasa. Dengan adanya aktualisasi diri tersebut, anak berharap bisa meluapkan "dendam" yang selama ini disimpannya. Jika cara ini berhasil dan orangtua memperhatikan mereka, maka anak akan merasa sangat puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar