Jumat, 04 Juni 2010

Identity and Gender

Pemahaman diri ialah representasi kognitif diri anak, bahan, dan isi konsep diri anak. Contohnya ank perempuan berusia 5 tahun sudah memahami bahwa ia adalah anak perempuan, berambut hitam, suka mengendarai sepedanya, memiliki seorang teman, dan ia seorang perenang. Dari contoh tesebut, pemahaman diri seorang anak didasarkan atas peran dan kategori-kategori keanggotaan yang mendefinisikan siapa anak itu.
Pada masa awal anak-anak, biasanya ia memahami dirinya dan orang lain melalui bentuk fisiknya. misalnya : ana yang berusia 4 tahun berbeda dengan ani yang berusia 4 tahun karena ana berambut coklat sedangkan ani berambut hitam. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa anak lebih cenderung memikirkan diri mereka dari sudut pandang fisik.

Setelah mereka memahami diri mereka, mereka dikenalkan dengan gender. Gender itu sendiri lebih kepada apakah ia adalah laki-laki atau perempuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yaitu potongan rambut, pakaian yang dipakai, dan mainan yang dimainkan oleh anak. Pengasuhan orang tua sangat mempengaruhi gender anak tersebut. Ibu lebih cenderung berperan dalam pengasuhan dan perawatan fisik, sedangkan ayah lebih kepada interaksi sosial seperti bermain dan mengajarkan aturan-aturan yang ada. Orang tua mengajarkan pada mereka bahwa tugas sebagai anak laki-laki dan perempuan sangat berbeda, anak perempuan dituntut untuk lebih cekatan dalam hal mengasuh dan lebih emosional daripada laki-laki. Sedangkan anak laki-laki diajarkan dalam permainan yang menantang agar anak tersebut menjadi kuat yang nantinya dapat melindungi perempuan.

Dalam sosialnya dengan teman sebaya, anak lebih tertarik bermain dengan sejenisnya. Karena mereka merasa lebih dihargai pada saat bermain dengan teman sejenisnya daripada dengan teman lawan jenisnya. Hal ini berhubungan dengan kemaskulinan dan kefimininan anak. Pada kehidupan sehari-hari, ank laki-laki lebih identik dengan maskulin dan anak perempuan identik dengan feminin. Oleh sebab itu, mereka lebih cenderung berkumpul dengan sejenisnya daripada lawan jenisnya.

Selain itu ada anak yang biasanya dikatan ''tomboy''. Anak tomboy ini lebih mudah memasuki kegiatan yang dilakukan anak laki-laki karena anak tomboy ini tampaknya seperti laki-laki dan juga mempunyai kemampuan bermain seperti laki-laki. Anak tomboy ini tidak akan kehilangan identitas mereka di kelompok perempuan walaupun nantinya ia masuk juga di kelompok laki-laki.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar