Jumat, 11 Juni 2010

Mau Nonton si Dino Barney atau si Poni Dora....??

Hehehehehe.... Ada Dora dan Barney nih, kira-kira mereka akur gak yaaaa??.... Wah gak tau deh,,
Pastinya temen-temen uda pada kenal Barney dan Dora kaaan?! kalau belum, tuh dibawah ada fotonya.. >.< tapiiii uda pada nonton filmnya beluum? Seru lhooo... bagus juga buat pelajaran anak. Ada pesan-pesan yang disampaikan dari film itu. Rugi kalau gak nonton.. Tapi buat adek-adek kecilku, nontonya sama papa atau mamanya yaa, supaya kalau ada yang ditanyakan tanya sama papa atau mama... ^.^
Dibawah ini ada cuplikan tentang Barney dan Doraa.. Lihat yuuuukkkk....


























FILM KARTUN DORA THE EKSPLORER



Data umum
Jenis : Film Kartun
Judul : Dora The Eksplorer : lost map / El Dia Del Las Madies
Tanggal : 1 Juni 2009
Penyampaian content
Full Kartun
Content
· Cerita pertama tentang misinya mencari peta dora yang peta tersebut telah diculik seekor burung dan dibawa ke gunung tinggi. Caranya pergi ke gunung tinggi tersebut dengan melewati dua tempat yaitu taman kupu-kupu dan kebun jagung. Di taman kupu-kupu tersebut akan memilih jalan mana yang akan dilewati apabila ingin keluar dari taman kupu-kupu, ada tiga jalan yang masing-masing jalan ada kupu-kupunya dan dua jalan buntu sedangkan jalan yang satunya tidak. Dikebun jagung, kita disuruh memilih jalan mana yang bisa mengarahkan kita keluar dari kebun jagung tersebut. Dikebun jagung itu kita juga disuruh memilih jalan mana yang tidak ada semutnya sehingga bisa dilewati. Lalu sampai pada gunung tinggi.
· Cerita kedua, menceritakan tentang hari ibu, dora ingin membuatkan kue bersama ayahnya. Ia membutuhkan tiga bahan kue, yaitu sepuluh pisang, enam kacang, dan satu coklat. Masing-masing bahan tersebut dapat diambil di kebun pisang, hutan kacang, dan pohon coklat.
Materi yang disampaikan
· Mengajarkan pada anak cara berhitung
· Mengajarkan bagaimana cara untuk mencapai tujuan. Misalnya disuruh memilih jalan mana yang sebaiknya dilewati.
· Mengajarkan selalu melihat peta agar tidak salah jalan.
· Mengajarkan berbahasa inggris.
· Mengajarkan selalu berhati-hati. Misalnya hati-hati pada kacang yang menggelinding.
· Mengajarkan jangan mencuri.
· Diajarkan keterampilan bahasa seperti bernyanyi.
Sasaran penonton
Film ini sebenarnya ditujukan untuk semua umur, namun lebih cocok ditonton oleh anak TK ( 4- tahun ). Anak pada usia tersebut cenderung menyukai hal-hal yang menarik seperti gambar-gambar lucu, warna yang menarik. Anak akan lebih mudah mempelajari sesuatu apabila si anak mendapatkan pelajaran tersebut dikemas semenarik mungkin. Dalam film dora, si anak diajarkan berhitung, berbahasa inggris, dan diajarkan kebaikan seperti jangan mencuri. Hal-hal tersebut yang dapat membantu si anak dalam perkembangan motorik kasar maupun motorik halus.

Pengemasan Media
Pengemasan media pada film dora ini sudah bagus apabila ditujukan pada anak TK yang memang senang pada gambar-gambar menarik dan umurnya memang masih perlu pembelajaran baru seperti belajar berhitung. Film ini tidak cocok untuk anak seusia 7, 8, atau 9 tahun karena bagi anak seusia ini anak akan merasa bosan. Pertama-tama mungkin anak akan merasa senang dengan dora ini, akan tetapi lama kelamaan anak akan merasa bosan. Film dora ini sebenarnya sama aja konsepnya hanya saja temanya yang diperbaharui.
Teori yang relevan
· Anak mulai tertarik pada angka, anak belajar cara untuk mencapai tujuan, anak diajarkan melihat peta agar tidak salah jalan, anak diajarkan selalu berhati-hati, anak diajarkan jangan mencuri. ( Perkembangan Kognitif Piaget dalam Santrock, 2002 )
· Mengajarkan berbahasa inggris dan keterampilan bahasa lainnya seperti bernyanyi. ( Teori Perkembangan Vygotsky dalam Santrock, 2002 )


FILM BARNEY

Data Umum
1. Jenis : Film
2. Judul : Barney

Content
Film ini mengajarkan pengetahuan-pengetahuan untuk anak-anak tentang kehidupan sehari-hari dan aktivitas contohnya bagaimana tata cara membersihkan badan, menggosak gigi. Dalam film ini terdapat berbagai macam cerita yang dikemas secara menarik dan kreatif. Contohnya menari dan bernyanyi bersama tiap melakukan aktivitas.

Tujuan atau materi yang ingin disampaikan :
Dalam film ini terdapat berbagai macam aktivitas,permainan, dan pengetahuan seperti :
1. Teater boneka, diceritakan tentang 3 boneka babi kecil yang diganggu oleh seorang serigala. Dimana dalam cerita ini menyampaikan pesan bahwa, untuk membangun sebuah rumah kita harus membangun dengan kokoh (batu bata).
2. Mengajarkan macam-macam emosi dimana jika kita merasa senang kita tertawa, kita sedih bisa menangis. Ini
3. Mengajarkan anak tata cara membaca huruf dan membaca jam. Dimana anak diajarkan untuk kemampuan numeric nya dengan mengenal huruf dan angka
4. Mengajarkan anak tata cara berkemah dan barang apa saja yang dibutuhkan untuk ktivitas berkemah.
5. Mengajarkan anak-anak mengenal berbagai macam makanan dan buah-buah dan sayur. Seperti : anggur, sawi, dll.
6. Mengajarkan anak mengenal jenis-jenis hewan peternakan. Seperti domba, babi, dll.
7. Mengenalkan anak berbagai macam musim-musim contohnya musim salju, panas, dll.
8. Mengajarkan anak kebersihan, seperti sehabis bermain, kita harus mencuci tangan, mandi. Tata cara mandi, mecuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.


Sasara pembaca/ penonton


Barney dapat ditonton oleh balita kira-kira usia 3 tahun. Namun sangat cocok untuk anak yang telah bersekolah misal TK dan SD.Barney bisa ditonton oleh semua jenis kelamin : laki-laki dan perempuan.
Pengemas Media
Sesuai dengan tujuan
Sesuai Umur yang dituju
- Filmnya sangat menarik karena Barney merupakan dinosaurus lucu yang bersahabat dengan anak-anak. Barney mengajarkan anak-anak tentang berbagai macam pengetahuan yang bermanfaat dalam perembangan balita dan anak-anak.
- Penyampaian film ini sangat menarik dimana boneka dengan anak-anak ini bermain, belajar dengan n cara-cara yang unik misalnya bernyanyi dan menari saat melakukan suatu kegiatan.
- Film ini menarik perhatian anak-anak karena untuk ukuran anak-anak, film ini menarik. Bernyanyi dan menari bersama.
Negatif :
- Untuk anak yang sudah beranjak mengakhiri masa SD yang sudah beranjak besar, film ini terasa monoton.
- Bahasanya saat menyanyi menggunakan bahasa inggris yang terkadang kurang bisa dimengerti oleh anak-anak.
Teori yang Relevan
1. Anak-anak mulai mengenal huruf serta angka (Piaget dalam Santrock).
2. Anak mulai mengenal tentang klasifkasi sayur, buah serta hewan dll. (operasional konkrit: Piaget
3. Perkembangan Emosi , anak dikenalkan berbagai macam emosi seperti saat sedih menangis, saat gembira kita tertawa.(Santrock:207)
4. Anak mulai menampilkan ketrampilan berbahasanya yang dipengaruhi oleh lingkungan seperti mengikuti menyanyi, dan menambah kosakata baru. (perkembangan bahasa Vygotsky).

ANALISA

Analisa dari kedua Media
Film barney merupakan Film anak-anak yang menyenangkan dan pengemasannya cukup menarik. Dalam setiap aktivitasnya Barney mengajak anak-anak belajar dengan cara yang unik dan kreatif. Barney mengenalkan cara yang unik dalam belajar tanpa harus memaksa anak-anak belajar dengan formal di sekolah tetapi pengetahuan yang didapat juga tidak kalah dengan pengetahuan yang di dapat saat di sekolah.
Barney dan teman-temanya mengajarkan kepada anak-anak tentang kehidupan sehari-hari. Dimana anak-anak diajarkan berbagai macam pengetahuan antara lain dalam perkembangan mengenal suatu huruf dan angka. Menurut piaget dalam perkembangan kognitif anak usia awal masuk sekolah, anak-anak ini biasanya telah mengenal macam huruf, angka, warna dan lainnya.
Dalam film ini Barney dan teman-temanya juga mengajarkan kepada anak-anak tentang berbagai macam emosi yang bisa anak-anak tunjukkan kepada orang lain tentang suasana hatinya seperti saat sedih menangis bial kita bahagia maka kita tertawa sesuai pada perkembangan emosi nak.
Anak-anak belajar mengklasifikaikan jenis sayur, buah, dan hewan-hewan. Dimana anak-anak belajar apa saja jenis-jenis sayur seperti wortel, sawi dan lainnya. anak juga mengerti apa saja hewan-hewan yang ada di peternakan. Karena dalam masa operasional konkret anak belajar tentang klasifikasi jenis-jenis benda kedala suatu kelompok tertentu.
Barney juga mengajarkan tentang kebersihan badan, dan lingkungannya. Jadi anak-anak sehabis bermain dianjurkan untuk mencuci tangan, karena setelah bermain banyak sekali kuman-kuman yang menempel.
Barney juga ingin menyampaikan masalah sosialisasi, dimana bermain dengan teman-teman itu menyenagkan karena menambah pengalaman baru pada anak-anak. Dengan berkumpul dengan oran lain semua kegiatan yang dilakukan terasa lebih menyenangkan.


Jadi Film Barney ini mempunyai banyak manfaat untuk anak belajar hal-hal baru yang tentunya lebih menyenangkan. Karena Barney menyuguhkan sebuah Film pendidikan tanpa melupakan bahwa anak perlu juga untuk bermain, maka di film ini suatu pembelajaran yang digabungkan dengan permainan-permainan yang seru. Barney juga memberi manfaat bagi orang tua, dengan cara memberi pengetahuan dan solusi yang kreatif Ketika anak susah untuk diajak menjaga kebersihan diri seperti mandi.
Sedangkan dalam film dora, film ini berjenis film kartun yang isinya berbagai macam gambar menarik dan berbagai macam setting atau tempat. Gambar-gambar itu seperti hewan-hewan, pohon-pohon, gunung dan juga diberbagai macam tempat seperti di hutan, di rumah, ditaman, dan di kebun. Dora adalah kartun berbentuk manusia yang berteman dengan seorang monyet bernama boots. Sehari-harinya dora ini memiliki berbagai macam misi, salah satunya yang terdapat difilm adalah misi mencari peta yang dibawa lari kegunung tinggi oleh seekor burung dan misinya membuat kue untuk ibu dora yang ceritanya hari itu adalah hari ibu. Kedua misi tersebut ditayangkan dalam dua sesi. Dari kedua sesi, tampak jelas perbedaan antara keduanya, namun secara keseluruhan film dora ini terkesan sangat monoton. Tugas dari dora itu sendiri hanya bagaimana mencari sesuatu, hanya ceritanya saja yang dibuat berbeda.
Dalam film ini sasarannya adalah untuk semua umur, namun kami berfikir seharusnya film ini paling cocok ditujukan pada anak yang berumuran 4-5 tahun ( TK ). Anak umur 4 – 5 tahun masih sangat menyukai hal-hal yang mencolok seperti berbagai macam gambar, warna, dan bentuk. Selain itu anak seumuran itu juga masih sering melihat pola tingkah laku objek kemudian ia memperagakan objek tersebut. Misalnya, dalam film dora, dora menyuruh anak ikut bernyanyi. Anak akan merasa senang dan cenderung mengikuti hal tersebut.
Film kartun dora juga mengajarkan anak dari segi bahasa. Dalam film yang diperagakan oleh dora , ada beberapa kalimat yang menggunakan bahasa inggris. Tujuannya adalah dengan dikenalkannya bahasa inggris, maka pengetahuan mereka akan semakin bertambah. Selain keterampilan bahasa inggris, anak juga dikenalkan dengan keterampilan bahasa seperti bernyanyi. Film dora sering apabila setiap ingin pergi kemana atau menjalankan misinya, ia selalu bernyanyi. Ini sekaligus mengajarkan pada anak bahwa apabila kita sedang melakukan suatu hal, maka kita harus bergembira agar semua tujuan yang kita capai dapat terlaksanakan dengan baik.
Selain itu dalam film tersebut juga mengajarkan pada anak cara tolong menolong, ini terbukti saat dora melihat temannya akan kejatuhan buah semangka, dora menyuruh anak-anak untuk melompat menghindari semangka tersebut agar tidak melukai temannya. Tidak hanya dora, temannya yaitu boots juga memperlihatkan sisi tolong meonolongnya ketika dora juga akan kejatuhan biji kacang. Dari hal itu yang dapat dipelajari adalah pentingnya mempunyai teman dan rasa tolong menolong.
Jadi kesimpulannya adalah peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan anak. Orang tua juga harus mempunyai waktu luang untuk bersama anaknya. Pemilihan apa yang anak tonton, siapa teman bermainnya, serta apa yang anak butuhkan sangatlah penting bagi perkembangan anak tersebut. Selain itu orang tua juga aktif mengajarkan pada anak dalm menunjang proses kognitif anak seperti mengajarkan anak berhitung.
CONCLUSION
Lebih menyenangakan Barney daripada Dora karena Barney meberikan sebuah pembelajaran yang lebih menarik, karena saat belajar kita juga dapat bermain bersama teman. Dalam film Barney banyak sekali lagu-lagu untuk menambah semangat anak-anak untuk menontonya. Barney dan teman-temanya juga lebih nyata karena merupakan kumpulan boneka dan manusia asli. Barney juga mencontohkan langsung bagaimana cara-cara untuk belajar yang menyenagkan serta memberi petunjuk-petunjuk yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.
Dalam film barney maupun dalam film kartun dora, sebaiknya harus didampingi orang tua. Anak semuruan 4-7tahun akan cenderung memodeling apa yang ia lihat. Anak akan mencotoh kemudian memperaktekka dikehidupan sehari-hari. Orang tua terutama ibu yang setiap harinya lebih bersama anak, ikut berpartisipasi dalam pemilihan film yang akan ditonton anak karena akan berpengaruh pada perkembangannya.
Yaaaaahhh, sudaaah deh tentang Barney dan Doranyaa..
Makasi yaa suda baca blogQ.... :)
Sampe ketemu lain waktuuuuu.... Daaaaaaa.........
Thanks to : Mrs. Ari Pratiwi, M.Psi
All My Friends

Bagaimanakah teman anak-anak andaa....!!!



Penting gak sih anak itu mempunyai teman? Gimana sih tipe anak itu ? apa sih yang seharusnya orang tua lakukan agar anak mereka punya banyak teman atau sukses bersosialisasi?.. marii qta lihaadd... :)


Dalam sehari-harinya, anak sangatlah senang bermain. Alapagi saat usia 7-11tahun, anak akan senang bermain dengan teman sebayanya. Kebanyakan interaksi dengan teman sebaya sering terjadi diluar rumah. Banyak hal yang anak bisa lakukan dengan teman sebaya mereka seperti permainan umum (main guru-guruan pada anak perempuan dan main sepak bola bagi anak laki-laki ), jalan-jalan, dan bersosialisasi dengan teman lain. Begitu juga pada saat disekolah, anak akan senang bermain dengan teman sebayanya, namun tidak saat jam pelajaran akan tetapi pada saat istirahat. Anak laki-laki akan cenderung bermain dengan teman sejenisnya daripada dengan lawan jenisnya karena anak laki-laki merasa lebih unggul pada teman sejenisnya, begitu juga sebaliknya pada anak perempuan.
Apa aja sih tipe anak dalam bersosialisasi... Qta lihaaat yuuuukkkk... >.<
3 Tipe anak dalam bersosialisasi :

1) Tipe anak yang mudah
Anak yang mudah biasanya penampilannya penuh keberanian dan terbuka. Tampil dan berbicara apa adanya. Mudah bergaul dengan orang-orang yang mudah dikenalnya, lincah, serta banyak bicara. Mereka sama sekali tidak canggung berada di lingkungan yang baru, bahkan beberapa di antaranya tergolong sangat aktif.
2) Tipe anak yang memerlukan pemanasan
Anak yang perlu pemanasan biasanya tidak terlalu berani, tetapi tidak juga penakut. Ia cenderung berhati-hati terhadap lingkungan yang baru. Ia hanya memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Setelah beberapa waktu, mereka biasanya memperoleh kepercayaan dirinya kembali sehingga ia bisa menjadi begitu berani seperti anak-anak yang mudah. Dengan orang yang belum dikenal mereka biasanya diam, tetapi setelah kenal, mereka biasanya segera akrab. Anak-anak seperti ini perlu diberi motivasi atau dorongan semangat terlebih dulu. Waktu pemanasan yang dibutuhkan oleh anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru bisa dipersingkat dengan latihan-latihan. Sebelum anak dilatih dengan membawanya ke tempat-tempat baru baginya, lebih baik jika diberi pengertian dan motivasi terlebih dulu agar ia tidak terlalu terkejut dan sudah sedikit mengenal lingkungan baru tersebut melalui cerita ibunya. Dapat juga dengan memberinya permainan-permainan yang mendorong tumbuhnya keberanian.
3) Tipe anak yang sulit.
Anak yang sulit cenderung pasif, pemalu dan penakut, terlalu bergantung pada orangtua atau pengasuhnya, sering selalu mengikuti atau membuntuti ibu atau ayahnya. Jika disapa sering menghindar, bahkan bersembunyi di balik perlindungan orangtuanya. Ia sering memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan jika berada di lingkungan yang baru. Anak tipe ini biasanya mudah diatur dan dikendalikan karena sangat bergantung kepada orangtua. Cara mengurangi rasa kekhawatirannya yang berlebihan ini adalah dengan pembiasaan, pemberian pengertian, dan motivasi, di samping selalu meningkatkan keberanian si anak.


Pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi dan kemampuan untuk bersosialisasi, tinggal bagaimana para orangtua dan orang-orang yang dekat dengan anak untuk membantunya. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa hal sederhana seperti sesering mungkin anak diajak berkomunikasi, misalnya ketika ia sedang menangis atau marah-marah, tanyakan apa yang membuatnya marah, kemudian diarahkan supaya sang anak mencari solusinya. Melatih anak untuk peka terhadap lingkungannya, misalnya ketika temannya marah kepadanya, anak diajarkan untuk menghadapinya dengan tenang, lalu menanyakan masalahnya dan mau meminta maaf jika ia yang bersalah.Hendaknya setiap orangtua menghindari memanjakan anak secara berlebihan, karena hal ini akan menjadikannya kurang tangguh ketika ia ditimpa dengan berbagai masalah.
Selain itu kadang ada kita lihat anak yang cenderung tidak mempunyai teman atau bahkan tidak mempunyai teman, dengan kata lain ada semacam penolakan terhadap anak tersebut dikalangan teman sebayanya. Anak-anak yang diabaikan menerima sedikit perhatian dari teman-temannya, akan tetapi bukan berarti ia tidak diterima oleh teman sebayanya. Mungkin saja anak ini bukan tipe anak yang suka bergaul jadi ia akan kesulitan untuk mendekati teman-temannya. Ada juga anak-anak yang ditolak, anak-anak yang ditolak ini terjadi karena mereka tidak disukai oleh teman mereka karena anak ini suka mengganggu atau berperilaku agresif (nakal) sehingga teman sebaya mereka tidak mau bergabung dengannya.
Sooo.... Kenalilah anak anda dan berilah pengarahan yang baik pada anak anda. Ajari ia sosialisasi yang baik agar anak anda diterima dilingkungan teman-teman sebayanya..
Sampai Jumpaaaa... ^.^

Sabtu, 05 Juni 2010

School and Child

Pendidikan untuk anak saat ini sangat penting, hal tersebut dapat membantu sang anak dalam mewujudkan cita-cita mereka. Selain itu pendidikan anak akan membantu mereka jauh dari kebodohan. Akan tetapi pendidikan tersebut harus benar-benar memiki kualitas yang baik dari segi guru maupun pengajarannya.
Ada beberapa tempat pendidikan usia dini di Indonesia, salah satunya Day Care. Day care ini adalah tempat penitipan anak yang orang tuanya tidak dapat mengasuh anak tersebut seharian penuh. Di Indonesia sendiri, kecenderungan untuk memasukkan anak dalam program day care tampaknya sudah mengalami perubahan karena anak-anak yang mengikuti program bukanlah disebabkan karena ibunya harus bekerja sepanjang hari. Sekarang ini, memasukkan anak dalam program child day care lebih banyak dipengaruhi oleh alasan trend atau mode sehingga seringkali lupa untuk melihat pada kebutuhan sebenarnya dari sang anak. Tidak jarang anak-anak tersebut dimasukkan oleh orang tuanya karena mereka tidak mau repot-repot untuk mendidik atau mengajari beberapa keterampilan pada anak-anak mereka atau karena para orang tua berpikir, semakin cepat dimasukkan ke day care program, anak mereka akan semakin cepat pintar.

Jumat, 04 Juni 2010

Identity and Gender

Pemahaman diri ialah representasi kognitif diri anak, bahan, dan isi konsep diri anak. Contohnya ank perempuan berusia 5 tahun sudah memahami bahwa ia adalah anak perempuan, berambut hitam, suka mengendarai sepedanya, memiliki seorang teman, dan ia seorang perenang. Dari contoh tesebut, pemahaman diri seorang anak didasarkan atas peran dan kategori-kategori keanggotaan yang mendefinisikan siapa anak itu.
Pada masa awal anak-anak, biasanya ia memahami dirinya dan orang lain melalui bentuk fisiknya. misalnya : ana yang berusia 4 tahun berbeda dengan ani yang berusia 4 tahun karena ana berambut coklat sedangkan ani berambut hitam. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa anak lebih cenderung memikirkan diri mereka dari sudut pandang fisik.

Setelah mereka memahami diri mereka, mereka dikenalkan dengan gender. Gender itu sendiri lebih kepada apakah ia adalah laki-laki atau perempuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yaitu potongan rambut, pakaian yang dipakai, dan mainan yang dimainkan oleh anak. Pengasuhan orang tua sangat mempengaruhi gender anak tersebut. Ibu lebih cenderung berperan dalam pengasuhan dan perawatan fisik, sedangkan ayah lebih kepada interaksi sosial seperti bermain dan mengajarkan aturan-aturan yang ada. Orang tua mengajarkan pada mereka bahwa tugas sebagai anak laki-laki dan perempuan sangat berbeda, anak perempuan dituntut untuk lebih cekatan dalam hal mengasuh dan lebih emosional daripada laki-laki. Sedangkan anak laki-laki diajarkan dalam permainan yang menantang agar anak tersebut menjadi kuat yang nantinya dapat melindungi perempuan.

Dalam sosialnya dengan teman sebaya, anak lebih tertarik bermain dengan sejenisnya. Karena mereka merasa lebih dihargai pada saat bermain dengan teman sejenisnya daripada dengan teman lawan jenisnya. Hal ini berhubungan dengan kemaskulinan dan kefimininan anak. Pada kehidupan sehari-hari, ank laki-laki lebih identik dengan maskulin dan anak perempuan identik dengan feminin. Oleh sebab itu, mereka lebih cenderung berkumpul dengan sejenisnya daripada lawan jenisnya.

Selain itu ada anak yang biasanya dikatan ''tomboy''. Anak tomboy ini lebih mudah memasuki kegiatan yang dilakukan anak laki-laki karena anak tomboy ini tampaknya seperti laki-laki dan juga mempunyai kemampuan bermain seperti laki-laki. Anak tomboy ini tidak akan kehilangan identitas mereka di kelompok perempuan walaupun nantinya ia masuk juga di kelompok laki-laki.